MANUSIA BUDAK TEKNOLOGI DAN GADGET
MANUSIA BUDAK TEKNOLOGI DAN GADGET
Tidak di pungkiri lagi bahwa Perkembangan gadget di Indonesia sangat
mengalami perubahan/perkembangan yang sangat signifikan, bandingkan saja pada
jaman dahulu, handphone jadul hanya bisa digunakan untuk telpon dan sms
saja, bentuknya pun sangat sederhana. Teknologi Informasi sebenarnya sudah
hadir sejak dahulu. Dulu manusia menciptakan teknologi karena dorongan akan
hidup lebih baik. Sehingga mendorong manusia untuk membuat sebuah teknologi
yang dapat membantu mereka dalam hal pekerjaan. Sehingga munculnya teknologi
hingga sekarang.
Sumber gambar : https://rengkodriders.wordpress.com
Perkembangan teknologi komunikasi kini sudah sangat pesat, serta
perkembangan teknologi dalam beberapa aspek sudah mengubah pola kehidupan
masyarakat. Contoh nyata hasil perkembangan teknologi komunikasi ialah
munculnya telpon genggam. Pada masa saat ini penggunaan telepon genggam
bukanlah hal aneh karena hampir penduduk Indonesia sudah menggunakan telepon
genggam dalam kesehariannya
Handphone sekarang sudah memiliki
teknologi yang sangat canggih dari segi bentuk sampai dengan fungsinya,
handphone sekarang bukan sekedar hanya untuk telpon dan sms saja tetapi untuk
segala kebutuhan, Saat ini handphone yang mengusung teknologi yang mutakhir
disebut sebagai smartphone. Smartphone sekarang sudah memiliki fungsi dan
kegunaan yang sangat canggih, smartphone bisa digunakan partner kerja /asisten
pribadi karena dari segi fasilitas semua ada, misalnya Kamera, video, tv,
radio, gps, yang sekarang lagi tren bbm dan lainnya. Smartphone sekarang bisa
dimiliki dari semua kalangan dari yang tua sampai yang anak kecil (sekolah
dasar), bayangkan saja anak sekolah dasar sekarang sudah pandai menggunakan
smartphone.
“ Tetapi dengan teknologi yang serba
canggih kita tidak sadar bahwa kita telah diperbudak oleh sebuah teknologi,
kita tahu bahwa teknologi bisa membawa manusia akan determinasi teknologi
hingga merusak kehidupan sendiri, Bukan hanya itu, kecanduan pada teknologi
juga akan mempengaruhi kepribadian seseorang, dan bahkan membuat si pecandu
tidak memperhatikan kesehatannya sendiri. karena kecanduan teknologi akan
berdampak pada diri kita sendiri dan lingkungan, mungkin yang paling menonjol
adalah dalam menjalani kehidupan sehari-hari, salah satu contoh : anak-anak
kita lebih senang bermain game di PS atau komputer dan menjelajahi internet,
ketimbang bermain petak umpet ataupun mengendarai sepeda ontel dengan
teman-temannya. Tidak jarang juga kita melihat anak-anak sekolah dasar yang
sudah dibekali dengan telepon genggam oleh orang tuanya, meninggalkan sebuah
pertanyaan besar bagi setiap orang tua mengenai seberapa besar teknologi telah
mengontrol anak-anak kita. anak akan lupa Sholat, belajar, makan atau terlambat
sekolah karena keasyikan bermain gadget”
Di
luar persoalan jenis telepon genggam, yang mencemaskan adalah perilaku orang
Indonesia yang sudah kelewatan dalam menggemari gadget ini. Seolah-olah mereka
tidak bisa hidup tanpa gadget. Apalagi mereka yang tinggal di kota besar. Tanpa
telepon genggam saja, mereka bisa menjadi panik. Padahal itu hanyalah sebuah
perangkat, buatan manusia juga, yang tidak menentukan mati hidupnya seseorang.
beberapa dampak buruk gadget
1. mengundang bahaya
ketergantungan seseorang pada telepon genggam sangat mengundang bahaya. Pertama, menyebabkan kecelakaan. Handphone tidak pernah terlepas dari tangannya, bahkan ketika berada di pinggir jalan raya atau menyeberang. Sering orang-orang macam itu nyaris terserempet kendaraan yang lalu lalang. Kedua, mengundang kejahatan. Orang-orang yang keasyikan dengan telepon genggamnya tidak memerhatikan bahwa ada para kriminal yang mengincar dirinya. Apalagi jika sedang berada dalam kendaraan umum, seperti kereta, bis dan angkot. Ketiga, membahayakan orang lain. Misalnya orang yang sedang menyetir, masih saja menelepon dan sms sehingga tidak memerhatikan jalan raya dan akhirnya menabrak orang lain.. Di Amerika Serikat, kecelakaan semacam ini menempati peringkat tertinggi.
2. Individualistis
Orang yang diperbudak gadget cenderung menjadi orang yang bersifat individualistis, sangat egois. Ia tidak memerhatikan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Ia tidak tahu apa yang terjadi di sekelilingnya. Bahkan telah mengurangi komunikasi verbal antar orang-orang terdekat, misalnya keluarga. Tak jarang orang menjadi senang di kamar seharian karena tak bisa lepas dari gadget. Ini bisa menyebabkan keakraban keluarga menjadi renggang.
3. Merusak kesehatan
Banyak orang, terutama para remaja, yang tak bisa melepaskan handphone sampai ke tempat tidur. Ini membuat seseorang kurang tidur atau tidak bisa tidur nyenyak. Istirahat yang tidak berkualitas menyebabkan tubuh menjadi lesu. Akhirnya otak tidak bisa berpikir dengan baik, prestasi dan produktivitas menurun. Belum lagi soal radiasi. Terlalu lama menelepon membuat telinga terkena radiasi. Begitu pula dengan mata, apabila terus menerus melihat pada layar monitor.
4. Merusak konsentrasi
Saat seseorang sedang belajar atau bekerja, tiba-tiba perangkat gadgetnya berbunyi. Maka orang itu pasti beralih kepada gadget tersebut. Hal ini bisa merusak konsentrasi terhadap apa yang sedang dilakukan.
beberapa dampak buruk gadget
1. mengundang bahaya
ketergantungan seseorang pada telepon genggam sangat mengundang bahaya. Pertama, menyebabkan kecelakaan. Handphone tidak pernah terlepas dari tangannya, bahkan ketika berada di pinggir jalan raya atau menyeberang. Sering orang-orang macam itu nyaris terserempet kendaraan yang lalu lalang. Kedua, mengundang kejahatan. Orang-orang yang keasyikan dengan telepon genggamnya tidak memerhatikan bahwa ada para kriminal yang mengincar dirinya. Apalagi jika sedang berada dalam kendaraan umum, seperti kereta, bis dan angkot. Ketiga, membahayakan orang lain. Misalnya orang yang sedang menyetir, masih saja menelepon dan sms sehingga tidak memerhatikan jalan raya dan akhirnya menabrak orang lain.. Di Amerika Serikat, kecelakaan semacam ini menempati peringkat tertinggi.
2. Individualistis
Orang yang diperbudak gadget cenderung menjadi orang yang bersifat individualistis, sangat egois. Ia tidak memerhatikan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Ia tidak tahu apa yang terjadi di sekelilingnya. Bahkan telah mengurangi komunikasi verbal antar orang-orang terdekat, misalnya keluarga. Tak jarang orang menjadi senang di kamar seharian karena tak bisa lepas dari gadget. Ini bisa menyebabkan keakraban keluarga menjadi renggang.
3. Merusak kesehatan
Banyak orang, terutama para remaja, yang tak bisa melepaskan handphone sampai ke tempat tidur. Ini membuat seseorang kurang tidur atau tidak bisa tidur nyenyak. Istirahat yang tidak berkualitas menyebabkan tubuh menjadi lesu. Akhirnya otak tidak bisa berpikir dengan baik, prestasi dan produktivitas menurun. Belum lagi soal radiasi. Terlalu lama menelepon membuat telinga terkena radiasi. Begitu pula dengan mata, apabila terus menerus melihat pada layar monitor.
4. Merusak konsentrasi
Saat seseorang sedang belajar atau bekerja, tiba-tiba perangkat gadgetnya berbunyi. Maka orang itu pasti beralih kepada gadget tersebut. Hal ini bisa merusak konsentrasi terhadap apa yang sedang dilakukan.
Teknologi, termasuk gadget memang telah
menjadi suatu kebutuhan, tetapi bukan yang utama. Karena itu kita harus
menyesuaikan diri. Orang yang bijak adalah orang yang bisa mendalikan diri,
menggunakan teknologi sesuai dengan keperluannya. Jangan sampai terjadi
sebaliknya, menjadi budak teknologi. Gadget tidak boleh merampas
kehidupan anda. Kita memang perlu menggunakan
teknologi akan tetapi jangan sampai kita diperbudak oleh teknologi, sebab kalau
kita bisa mengendalikan teknologi maka kita akan bias memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya dan apabila kita tidak bisa mengendalikan teknologi, maka kita
akan menjadi budaknya.Teknologi bisa menjadi sahabat sekaligus musuh kita.
Namun kita tidak boleh terlalu bergantung pada teknologi. Kecanduan pada
teknologi akan membuat seseorang menjadi tidak peduli pada orang lain dan
lingkungan sekitarnya. Bayangkan kalau Anda sedang menikmati liburan di luar
kota bersama keluarga. Dikit-dikit Anda menerima sms atau email tentang urusan
pekerjaan dan itu harus diselesaikan di luar kota. Kalau diikuti apa adanya,
pasti ini bisa merusak acara, bukan?
Gunakanlah teknologi untuk berdiskusi dengan keluarga/teman-teman kita,
Gunakan juga perkembangan teknologi untuk membuat mereka turut serta dalam
kegiatan amal atau bahkan membiarkan mereka yang menjadi penyelenggaranya,
sambil mengajak teman-temannya di dunia maya. Mengenai waktu spesifik dalam
satu hari ketika mereka harus mematikan semua teknologi yang mereka miliki dan
tentunya kita juga harus melakukan hal itu bersama mereka.Oleh karena itu, kita
harus menjadi bos dari teknologi dengan tidak terlalu bergantung pada teknologi
tersebut.
Setiap hari, ambillah waktu 1-4 jam untuk
membebaskan diri dari teknologi. Matikan segala macam alat komunikasi dan habiskan
waktu bersama keluarga. Dunia tidak akan habis apabila kita mematikan handphone
kita. Coba ingat kembali, ketika kita akan berlibur, bukankah dunia masih
berjalan dengan normal? Demikian pula bila kita memutuskan untuk berlibur dari
teknologi. Hidup masih tetap berjalan dengan baik
Maka,
mari kembalikan gadget pada fungsi awalnya: Sebagai alat yang bisa meningkatkan
produktivitas kita bersama, bukan malah memperoleh berbagai sisi
kontraproduktif darinya.
Berikut sejumlah langkah saran penulis dalam mengembalikkan fungsi orisional gadget tersebut.
1. You should have your own personal time!
Kita harus prioritaskan waktu pribadi kita di atas kepentingan segalanya, terutama jika kita sudah berada di rumah. Ingatlah ada anak, ada istri, saudara, bahkan orangtua yang harus kita sapa dan ajak bicara. Jangan biarkan semua dari kita asyik sendiri, surfing masing-masing di dunia maya ketika berkumpul. Fisiknya bareng, tidak jiwanya. Tidak ada tegur sapa dan obrolan hangat, gilirannya akan merenggangkan semuanya.
Ingat! Di Amerika Serikat, sudah banyak perceraian akibat minimnya komunikasi dan affair bermula dari gadget. Begitu sampai rumah, silahkan cari aktivitas yang bisa mengalihkan perhatian kita mulai dari menonton DVD non stop, bernyanyi, olahraga, dan lainnya.
Jangan benamkan hidup kita selamanya di dunia maya, dunia nyata jauh lebih seru jika kita benar-benar meluangkan waktu di atasnya.
2. Jangan biasakan mengakhiri dan memulai hari Anda dengan gadget.
Ketika mau tidur, kita ingin cek status terbaru kolega di akun media sosial, ketika baru bangun pun segera menyimak apakah ada obrolan terbaru dalam medium chatting yang kita miliki. Begini terus. Jika kebiasaan ini kita pelihara, dengan sendirinya kita terbiasa mengabaikan hal penting yang dekat dengan kita dan malah memberi perhatian kepada orang jauh.
Bahkan, lama-kelamaan, kita akan memaksakan selalu merespons dunia maya sekalipun tidak tepat misalnya saat sarapan dengan keluarga/menyetir.
3. Jangan sembunyikan kebiasaan kita saat menggunakan gadget.
Berikut sejumlah langkah saran penulis dalam mengembalikkan fungsi orisional gadget tersebut.
1. You should have your own personal time!
Kita harus prioritaskan waktu pribadi kita di atas kepentingan segalanya, terutama jika kita sudah berada di rumah. Ingatlah ada anak, ada istri, saudara, bahkan orangtua yang harus kita sapa dan ajak bicara. Jangan biarkan semua dari kita asyik sendiri, surfing masing-masing di dunia maya ketika berkumpul. Fisiknya bareng, tidak jiwanya. Tidak ada tegur sapa dan obrolan hangat, gilirannya akan merenggangkan semuanya.
Ingat! Di Amerika Serikat, sudah banyak perceraian akibat minimnya komunikasi dan affair bermula dari gadget. Begitu sampai rumah, silahkan cari aktivitas yang bisa mengalihkan perhatian kita mulai dari menonton DVD non stop, bernyanyi, olahraga, dan lainnya.
Jangan benamkan hidup kita selamanya di dunia maya, dunia nyata jauh lebih seru jika kita benar-benar meluangkan waktu di atasnya.
2. Jangan biasakan mengakhiri dan memulai hari Anda dengan gadget.
Ketika mau tidur, kita ingin cek status terbaru kolega di akun media sosial, ketika baru bangun pun segera menyimak apakah ada obrolan terbaru dalam medium chatting yang kita miliki. Begini terus. Jika kebiasaan ini kita pelihara, dengan sendirinya kita terbiasa mengabaikan hal penting yang dekat dengan kita dan malah memberi perhatian kepada orang jauh.
Bahkan, lama-kelamaan, kita akan memaksakan selalu merespons dunia maya sekalipun tidak tepat misalnya saat sarapan dengan keluarga/menyetir.
3. Jangan sembunyikan kebiasaan kita saat menggunakan gadget.
Jika Anda merasa keluarga atau seseorang akan
marah dengan kebiasaan kita, itulah pertanda kebiasaan kita memang salah.
Kita tahu ketika rapat, bos akan marah jika kita tetap asyik dengan gadget, janganlah curi-curi kesempatan pakai gadget.
Kita tahu bahwa atasan kita tidak suka dengan itu, maka jujurlah pada diri sendiri. Secara perlahan, kebiasaan ini bisa memberikan kita kemampuan memberi tahu orang sekitar, bahwa ada saat-saat tertentu jika kita akan telat membalas pesan di gawai, misalnya manakala kita sudah di rumah.
Kita tahu ketika rapat, bos akan marah jika kita tetap asyik dengan gadget, janganlah curi-curi kesempatan pakai gadget.
Kita tahu bahwa atasan kita tidak suka dengan itu, maka jujurlah pada diri sendiri. Secara perlahan, kebiasaan ini bisa memberikan kita kemampuan memberi tahu orang sekitar, bahwa ada saat-saat tertentu jika kita akan telat membalas pesan di gawai, misalnya manakala kita sudah di rumah.
Jadi,
mari jaga produktivitas gadget kita secara nyata. Seindah apapun pergaulan di
dunia maya, mereka bisa jadi tidak nyata, karenanya segala kebanggaan bisa jadi
semu.
Bagaimanapun,
gadget tidak akan pernah sebanding dalam menggeser kehidupan nyata kita dengan
orang-orang nyata di sekitar kita.
Semoga kita tidak diperbudak oleh teknologi
tetapi kita yang akan membawa teknologi ke kondisi yang serbah mudah.
Daftar Pustaka
https://inet.detik.com/cyberlife/d-2531302/jangan-diperbudak-gadget
https://www.kompasiana.com/agustiqi/manusia-budak-teknologi_54f965baa33311e9018b4d9d
https://www.kompasiana.com/empuratu/diperbudak-gadget_550a21c7a33311bf302e3c31
Komentar
Posting Komentar