BAB 12 Peluang dan Tantangan Koperasi
MENGUBAH TANTANGAN YANG DIHADAPI KOPERASI MENJADI PELUANG
Pada
waktu krisis moneter dan ekonomi menghantam Indonesia, ternyata BUMS
dan BUMN/BUMD banyak yang gulung tikar, meninggalkan hutang yang begiti
besar. Usaha kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) yang biasanya dianggap
tidak penting dan disepelekan justru sebagian besar dapat eksis dalam
menghadapi badai krisis. Dengan demikian sector yang disebut belakangan
(UKMK) dapat menjadi pengganjal untuk tidak terjadinya kebangkrutan
perekonomian, bahkan sebaliknya dapat diharapkan sebagai motor penggerak
roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis. Sebagai missal
banyak peluang pasar yang semula tertutup sekarang menjadi terbuka.
Contohnya, akibat mahalnya harga obat, yang sebagian besar masih
diimpor, produsen jamu (ada membentuk koperasi) mendapat kesempatan
memperlebar pasarnya dari pangsa yang lebih menyerupai “ceruk pasar”
menuju kepada pasar yang lebih bermakna. Seandainya globalisasi
benar-benar terwujud sesuai dengan sekenario terjadinya pasar bebas dan
persaingan bebas, maka bukan berarti tamatlah riwayat koperasi. Peluang
koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian nasional dan
internasional terbuka lebar asalkan koperasi dapat berbenah diri
menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif
dibandingkan pelaku ekonomi lainnya.
Untuk menghadapinya, koperasi di Indonesia perlu :
§ koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi,
§ koperasi konsumen atau koperasi konsumsi, dan
§ koperasi kredit dan jasa keuangan
§ Koperasi produksi harus merubah strategi kegiatannya dengan mereorganisasi
kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi.
§ Pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi,
nilai-nilai koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point
penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur
pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk
memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
§ Dalam menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus mampu mengidentifikasi
§ kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Proses untuk
menemukan kebutuhan kolektif anggota sifatnya kondisional dan local
spesifik.
§ Dengan mempertimbangkan aspirasi anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan
kebutuhan kolektif setiap koperasi berbeda-beda.
§ Kesungguhan kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping
§ kerja keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur
serta transparan.
§ Kegiatan koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya.
§ Adanya efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya sehingga
biaya tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan
oleh lembaga non-koperasi.
Ø STRATEGI PEMASARAN DAN STRATEGI DIBERBAGAI TINGKAT
Strategi
pemasaran (marketing strategy) adalah prinsip yang menyeluruh di mana
manajemen pemasaran mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran
mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis dalam
pemasaran.
Pada
hakekatnya, strategi tiada lain adalah cara bagaimana menempatkan
posisi koprasi atau organisasi swadaya pada situasi lingkungan
persaingan yang dianggap paling menguntungkan bagi orang-orang yang
terlibat di dalamnya, terutama para anggota (pemilik-pemakai);
menentukan waktu yang tepat untuk bertindak atau menearik diri dan
selalu mengkaji batasan-batasan toleransi yang proposional. Dengan kata
lain, strategi dirancang untuk menjamin agar tujuan atau sasaran
prestatif dapat tercapai melalui melalui langkah-langkah yang tepat.
Keahlian berpikir strategik memiliki perbedaan yang sangat jelas
dibanding cara berpikir taktis, demikian pula halnya dengan sistem
berpikir mekanik dan pendekatan intuitif. Secara empirik, ternyata
banyak eksekutif pemasaran masih menggunakan cara berpikir taktif dan
intuitif ketimbang strategik.
Cara
demikian diidikasikan oleh langkah-langkah yang yang bersifat jangka
pendek, myopic, simptomatik, dan jalan pintas yang kesemuannya ini akan
menuntut terapi yang tiadak ada henti-hentinya untuk menopang survival
perusahaan. Tidak demikian halnya dengan keahlian yang dibutuhkan untuk
berpikir strategik yang mensyaratkan adanya kualifikasi yang tinggi.
Adapun syaratnya adalah memiliki horizon jangka panjang yang berkisar
antara 3 – 5 tahun; dan memiliki variable yang jumlahnya relatif banyak
dengan interaksi yang lebih kompleks. Dengan semakin banyaknya variable
lingkungan yang harus dihadapi para eksekutif pemasaran di era
globalisasi, maka memiliki keahlian berpikir strategik merupakan
conditionsine quanon. (Faisal Afiff & Dwi Kartini, 1997).
Dalam manajemen strategik, perusahaan pada umumya mempunyai tiga level tingkatan strategi, yaitu:
§ Strategi Korporasi
Strategi
ini menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap
perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai
bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan
jasa. Sebagai tambahan, strategi perusahaan adalah:
a) Pola keputusan yang berkenaan dengan tipe-tipe bisnis yang perusahaan sebaiknya terlibat.
b) Arus keuangan dan sumber daya lainnya dari dan ke divisi-divisi yang ada di perusahaan.
c) Hubungan antara perusahaan dan kelompok-kelompok utama dalam lingkungan perusahaan.
§ Strategi Unit Bisnis
Strategi
ini biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada
perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut.
Strategi bisnis umumnya menekankan pada peningkatan laba produksi dan
penjualan. Strategi bisnis yang diimplementasikan biasanya merupakan
salah satu strategi overall cost leadership, atau diferensiasi.
§ Strategi Fungsional
Strategi
ini menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas.
Dalam batasan oleh perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar
mereka, departemen fungsional seperti fungsi-fungsi pemasaran, sumber
daya manusia, keuangan, produksi-operasi mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna
meningkatkan kinerja perusahaa
Ø ALTERNATIF KERANGKA KERJA MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGIK BAIK KOPERASI MENUJU KINERJA YANG SUPERIOR
Proses Pemasaran dalam Perencanaan Strategis Berorientasi Pasar.
1.Perusahaan Akan Menentukan Visi (Tujuan).
Sebagai
sebuah perushaan yang berorientasi pasar tentu saja Perusahaan harus
menentukan Visi (Tujuan) dari perusahaan tersebut, hal ini dilakukan
agar perusahaan punya tujuan yang jelas dan dapat dengan mudah mencapai
tujuan tersebut. Biasanya tujuan atau orientasi dari Perusahaan ini akan
lebih pada ingin melayani kebutuhan atau keinginan pelanggan
(customer)nya daripada sekedar memproduksi barang atau jasa kemudian
menjualnya.
2.Menentukan Misi dari Masing-masing SBU ( Strategic Business Unit )
Langkah
ini dilakukan adalah bertujuan agar dari masing-masing Unit Perusahaan
dapat menentukan kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan atau
dilakasanakan mengenai siapa calon pembelinya (customernya), produk apa
yang akan dproduksi, beberapa kuantitasnya dan lain-lain.
Hal-hal yang Menyangkut Isi dari Rencana Pemasaran dari Suatu Perusahaan.
Ada
beberapa hal langkah yang harus direncanakan dan dilaksanakan dalam
proses pemasaran suatu perusahaan yaitu antara lain: Mind share
(strategic), Market Share (Tactic), Heart Share (Value) dan Soul Share
(Generous), secara lebih detail bias dilihat sebagai berikut :
1.Mind
Share (Strategic), hal ini tercakup dalam sebuah strategi yang
didalamnya terdapat proses Segmenting, Targeting dan Positioning.
a.Segmentation (Pemetaan)
Segmentasion
adalah suatu cara dalam membagi pasar berdasarkan variabel-variabel
tertentu seperti geografi, demografi, psikologi, perilaku dan bahkan
sampai pada variabel terkecil yaitu individu.
b.Targeting
Targeting
adalah proses pemilihan target dan mencocokkan reaksi pasar dengan
kebutuhan dasar, kemampuan daya beli dan keterbatasan yang dimiliki.
c.Positioning
Positioning
adalah bagaimana menempatkan sebuah produk ke dalam benak customer
secara luas, sehingga akan tertanam dalam benak pasar bahwa perusahaan
kita adalah definisi dari kategori produk yang kita jual. Bukan
bagaimana posisi produk kita di pasar, melainkan bagaimana produk kita
selalu diingat oleh pelanggan.
2.Market
Share (Tactic) atau yang sering kita kenal dengan pangsa pasar adalah
persentase dari keseluruhan pasar untuk sebuah kategori produk atau
servis yang telah dipilih dan dikuasai oleh satu atau lebih produk atau
service tertentu yang dikeluarkan sebuah perusahaan dalam kategori yang
sama. Dalam hal ini diperlukan beberapa taktik untuk mendukung strategi
yang digunakan untuk merebut pangsa pasar yaitu: Pembedaan
(Differentiation), Bauran Pemasaran (Marketing Mix), Penjualan
(Selling).
a.Diferensiasi (Differentiation)
Diferensiasi adalah sebuah pembeda atau bagaimana caranya agar menjadi berbeda dengan produk atau perusahaan lain.
b.Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran
Pemasaran adalah sebuah tingkatan yang menggabungkan elemen penting
pemasaran benda atau jasa, seperti keunggulan produk, penetapan harga,
pengemasan produk, periklanan, persediaan barang, distribusi dan
anggaran pemasaran, dalam usaha memasarkan sebuah produk atau jasa.
c.Penjualan (Selling)
Selling
atau penjualan adalah sebuah teknik dalam membujuk atau meyakinkan
konsumen bahwa dalam produk yang dijual terdapat solusi atau keuntungan
yang lebih bagi pelanggan.
3.Heart
Share (Value), adalah sebuah strategi untuk memenangkan pasar dengan
jalan memberikan nilai lebih kepada pelanggan dengan jalan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada mereka. Untuk memenangkannya kita dapat
menggunakan beberapa cara seperti berikut : Branding (Penamaan), Process
(Proses) dan Service (Pelayanan).
a.Branding (Penamaan)
Branding
merupakan suatu langkah dalam memberikan identitas kepada produk atau
jasa yang kita jual, atau yang sering kita kenal istilah merk. Tujuan
pemberian merk ini adalah pelanggan dapat dengan mudah membedakan produk
yang kita jual di pasar dengan produk-produk lain.
b.Process (Proses)
Proses
dapat didefinisikan sebagai penganalisisan peluang pasar, pengembangan
strategi marketing, perencanaan langkah-langkah marketing yang akan
dilakukan dan memaksimalkan usaha marketing berdasarkan langkah yang
telah ada.
c.Service (Pelayanan)
Service
(Pelayanan) merupakan hal yang paling mendasar yang dijual oleh para
pengusaha baik pengusaha barang, terlebih lagi pengusaha jasa karena
tidak ada satu bisnispun di dunia ini yang tidak menggunakan pelayanan.
4.Soul
Share (Generous) adalah salah strategis yang dilakukan melalui sebuah
sikap murah hati, hal ini dilakukan untuk tujuan agar para pelanggan
setia atau loyal kepada kita. Ada beberapa cara untuk mencapai tujuan
agar pelanggan menjadi loyal yaitu antara lain :
a.Jujur
Sikap
jujur adalah kunci utama dari kepercayaan pelanggan. Kepercayaan
bukanlah sesuatu yang diciptakan. Tetapi kepercayaan adalah sesuatu yang
dilahirkan. Jadi sikap jujur adalah ini dari nilai tambah dan
pengalaman lebih yang akan ditawarkan. Sebaik apapun value yang coba
kita tawarkan pada pelanggan apabila kita tidak bersikap jujur maka
semuanya akan sia-sia.
b.Profesional
Seiring
dengan sikap jujur tadi, maka juga sangat penting juga sebuah sikap
profesional dalam bekerja. Karena sikap profesional ini akan menjauhkan
kita dari sikap malas, tidak mau berusah keras dan hanya menerima tanpa
ada usaha untuk menuju ke arah yang lebih baik.
c.Silaturrahim
Silaturrahim
pada dasarnya adalah formula untuk menjaga hubungan baik dengan sesama
manusia, lingkungan, makhluk hidup yang lain, dan tentu saja dengan
Tuhan. Dengan silaturrahim, kita melakukan suatu hubungan atas dasar
kasih sayang. Silaturrahim adalah kunci dalam melakukan usaha sebagai
sarana untuk menuju sumber daya yang tidak terbatas (unlimited
resources). Karena dengan silaturrahim, kita akan mampu membentuk
komunikasi dua arah dan pada akhirnya akan mampu mengetahui dan memahami
apa-apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
d.Murah hati
Murah
hati merupakan sebuah sikap saling mengerti antara pengusaha dengan
pelanggannya agar tercipta hubungan yang baik dan saling menguntungkan
diantara kedua belah pihak.
Cara Memenangkan Pasar :
Amati pasar dan kenali pesaing
Ciptakan produk yang berbeda
Tampilkan keunggulan produk
Amati dan pelajari kelebihan dan kelemahan pesaing
Tawarkan harga yang bersaing
Adakan event untuk mempromosikan produk
Perencanaan Strategis Yang Berorientasi Pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan
dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai
dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan Perencanaan Strategis
adalah untuk membentuk dan menyempurnakan usaha bisnis dan produk
perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan.
1.Proses Perencanaan Dalam Strategis Berorientasi Pasar :
Perusahaan akan menentukan visi (Tujuan) dan menentukan misi dari masing-masing SBU
(Strategic Business Unit).
2.Rencana pemasaran dilaksanakan pada dua tingkat :
Rencana Pemasaran Strategis
Mengembangkan tujuan dan strategi pemasaran yang luas berdasarkan analisis situasi dan
peluang pasar saat ini.
Rencana Pemasaran Taktis
Menggariskan taktik pemasaran yang spesifik, yang terdiri dari periklanan, penjualan, penetapan
harga, saluran distribusi dan pelayanan.
Pemasaran menurut Kotler, adalah penting untuk melakukan apa yang secara strategis benar
daripada apa yang mampu menghasilkan laba dengan segera.
Bersaing dipasar global merupakan komitmen untuk menciptakan dan mempertahankan
kepuasan pelanggan serta mengetahui bagaimana caranya untuk menyesuaikan diri dengan pasar yang terus menerus berubah.
Pernyataan misi yang baik memiliki tiga kharakteristik utama :
1.Menekankan pada sasaran-sasaran yang terbatas jumlahnya.
2.Menekankan pada kebijakan dan nilai utama yang ingin ditaati oleh perusahaan.
3.Mendefinisikan lingkup persaingan utama tempat perusahaan akan beroperasi :
Lingkup Industri
Lingkup produk dan aplikasi
Lingkup kompetensi
Lingkup segmen pasar
Lingkup vertical
STRATEGI PEMASARAN
Strategi
pemasaran menurut Kotler (1997) adalah sejumlah tindakan terintegrasi
yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan.
Sedangkan strategi pemasaran menurut Zikmund dan D’Amico(1989):
Marketing
strategy includes the identification and evaluation of opportunities,
analysis of market segments, selection of a target market or of target
markets, and planning an appropriate marketing mix.
Zikmund
dan D’Amico menegaskan ada tiga langkah utama dalam pengembangan
strategi pemasaran, yaitu mengidentifikasi dan menilai peluang,
menganalisis segmen-segmen pasar dan memilih pasar sasaran, merencanakan
strategi bauran pemasaran yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan
pelanggan dan sesuai dengan tujuan organisasi.
Menurut McCarthy et al (1990)
setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran
harus diorientasikan pada upaya mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi
pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh setiap pihak
boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik
masing-masing, tetapi tujuan akhirnya tetap bermuara pada tercapainya
kepuasan konsumen atau consumer satisfaction.
Target Pasar
Tugas
manajemen pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana menjual produk
perusahaan sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Lebih dari itu, adalah
bagaimana menjual produk perusahaan semaksimal mungkin dengan diiringi
cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor
jangka panjang, yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan
yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor
penjualan. Dalam menunjang hal tersebut memberikan pelayanan yang baik
kepada para pelanggan dan konsumen sangatlah diperlukan. Namun, bukan
suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya dikarenakan adanya faktor
heterogenitas pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang
berbeda, kemampuan untuk membeli produk, domisili, jumlah (kuantitas),
dan faktor lainnya. Di pihak lain, perusahaan mempunyai keterbatasan
dalam kemampuan, sehingga tidak memungkinkan untuk melayani kebutuhan
semua konsumen dengan baik dan akurat.
Untuk
menentukan konsumen yang akan dijadikan target pasar, maka pasar yang
ada perlu dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan bahwa
di setiap pasar konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, pola
pembelian, dan pendapatan yang berbeda serta tanggapan yang tidak sama
untuk setiap kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan. Pada dasarnya
segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar:
1. Faktor demografi: umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama, pendidikan, tingkat penghasilan, dan sebagainya.
2. Faktor sosiologis: kelompok budaya, kelas-kelas sosial, dan sebagainya.
3. Faktor psikologis/psikografis: kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya.
Atas
dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmen pasar tertentu
yang akan dijadikan sebagai target pasar perusahaan. Kegiatan segmentasi
pasar akan berhasil dengan baik jika berlaku hal-hal sebagai berikut:
1. Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen mungkin diperoleh.
2. Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih.
3. Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan program pemasaran pada segmen pasar yang dipilih.
Dalam upaya memutuskan memasuki suatu pasar, ada beberapa kemungkinan strategi yang bisa diterapkan perusahaan:
a. Undifferentiated Marketing
Suatu
strategi pemasaran dengan memasarkan satu jenis produk untuk semua
pembeli. Dalam strategi ini yang dianggap penting adalah kesamaan
kebutuhan setiap pembeli, bukan pada perbedaannya. Oleh karena itu,
kebijakan pemasaran dirancang untuk penjualan massal. Seiring dengan
penjualan yang terus meningkat itu, maka biaya pemasaran dan operasi
akan menurun. Itu berarti ditunjukkan pada segmen pasar yang paling
luas. Jika perusahaan lain menggunakan cara serupa dalam menguasai
pasar, maka akan terjadi persaingan sangat keras.
b. Differentiated Marketing
Suatu
strategi dalam memasuki pasar dengan memilih pasar tertentu sebagai
target dan berusaha untuk melayani kebutuhan pasar tersebut dengan
sebaik mungkin. Dengan cara ini perusahaan memungkinkan untuk mendesain
program pemasaran secara lebih terarah. Dengan cara ini diharapkan
penjualan akan meningkat dan posisi perusahaan di segmen yang dipilih
semakin kokoh. Tentu cara ini juga mempunyai efek negatif, yaitu semakin
meningkatnya biaya.
c. Concentrated Marketing
Dengan
cara ini perusahaan berusaha melayani pasar yang terkonsentrasi. Untuk
itu dipilih satu segmen pasar yang akan dilayani kebutuhannya secara
baik. Hal ini mengingat terbatasnya kemampuan perusahaan. Dengan
terkonsentrasinya sumber daya diharapkan pelaksanaan kegiatan pemasaran
akan lebih terarah untuk menghasilkan volume yang terus berkembang.
Strategi Bauran Pemasaran
Keberhasilan strategi pemasaran dapat dilihat melalui volume penjualan, cakupan pasar (market share),
kepuasan pelanggan terus meningkat, yang pada akhirnya akan
meningkatkan laba perusahaan. Strategi pemasaran disusun dengan
memanfaatkan setiap peluang pasar yang ada sehingga dilakukan strategi
bauran pemasaran.
Kotler
dan Amstrong (2004) mendefinisikan bauran pemasaran adalah serangkaian
variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh
perusahaan untuk memengaruhi pembeli atau pasar yang menjadi sasaran.
Beberapa variabel yang dapat digunakan untuk mempengaruhi tanggapan pembeli antara lain:
a. Produk-produk yang ditawarkan
Produk-produk
yang ditawarkan harus dapat memuaskan keinginan konsumen. Produk di
sini tidak hanya terbatas wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan
apa saja yang dapat memuaskan keinginan konsumen. Produk-produk tersebut
harus selalu dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan
perlakuan yang benar dan seimbang untuk setiap lini produk, yaitu
memberikan dukungan penuh bagi produk berprospek cerah atau
menghilangkan produk yang lemah di pasar. Keputusan lain mengenai
kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merek,
label, dan kemasan.
b. Harga jual
Keputusan
tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas pada perusahaan
maupun konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan
menurunnya daya saing. Sebaliknya, harga rendah dapat menyebabkan
kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan menjadi
masalah bagi perusahaan yang baru berdiri. Tujuan akan sangat
memengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan perusahaan. Adapun
tujuan penetapan harga jual:
1. Survival
Bila
perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat
gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, maka
yang diinginkan perusahaan adalah bagaimana bertahan hidup. Dalam
kondisi untuk tetap eksis dalam dunia bisnisnya, maka perusahaan akan
menetapkan harga jual sekadar dapat menutupi tetap dan variabel saja.
2. Penetrasi Pasar
Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari
produk yang dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual
yang rendah. Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli
akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil
seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing.
3. Maksimumkan Laba dalam Jangka Pendek
Jika perusahaan menetapkan untuk mendapatkan keuntungan setinggi mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi.
4. Mendapatkan Uang Secepat Mungkin
Jika
perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan
menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai
dengan cepat.
5. Keunggulan dalam Kualitas Produk
Suatu
perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang dipasarkannya
selalu yang terbaik. Untuk itu perlu adanya penelitian dan pengembangan
terus-menerus. Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual adalah
menentukan permintaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian besarnya
tingkat permintaan untuk produk yang ditawarkan perusahaan dalam cakupan
pasar (market share)
yang dikuasai pesaing. Di samping itu, perlu pula diperhitungkan
pengurangan permintaan produk tersebut. Hal ini untuk mengetahui
hubungan antara kebijakan harga dengan tingkat permintaan.
c. Penyaluran
Keputusan
saluran akan memengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya.
Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur
lain yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya, tujuan
yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan
karakteristik produk yang ditawarkan. Ada beberapa alternatif yang
mungkin dipilih penjual dalam distribusikan produknya kepada konsumen:
1. Manufacturer → Konsumen
2. Manufacturer → Pedagang eceran →Konsumen
3. Manufacturer →Pedagang besar → Pedagang eceran →Konsumen
4. Manufacturer →Agen →Pedagang besar→ Pedagang eceran →Konsumen
Perlu
disadari bahwa alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi akan
menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaran, informasi promosi.
Untuk itu sebelum ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan
ditetapkan sasaran dan kendalanya, jenis perantara, jumlah antara serta
syarat, tanggung jawab dan hak setiap anggota saluran perantara.
Penilaian terhadap alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis,
efektivitas, dan pengendalian. Tiap alternatif saluran yang dipilih
memenuhi kriteria tersebut. Untuk itu perantara yang dipilih sebagai
anggota saluran harus diseleksi, dimotifasi secara berkala dievaluasi
kembali
d. Promosi
Kebijakan
promosi pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa yang
telah diprogram dikomunikasikan dengan cara yang tepat. Mengomunikasikan
program perusahaan kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan
empat variabel:
1. Periklanan
Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Personal selling
Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3. Publisitas
Pendorong
permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan
menggunakan berita komersial dalam media massa dan sponsor tidak
dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
4. Promosi penjualan
Kegiatan pemasaran selain personal selling,
periklanan, dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektivitas pengecer. Keputusan tentang bauran promosi akan mencakup:
penyampaian pesan, penerimaan pesan dari media yang digunakan, tanggapan
dan umpan balik serta gangguan. Untuk itu sebelum keputusan bauran
promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi khalayak
yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan,
menetapkan sasaran promosi dan menyeleksi media yang digunakan
STRATEGI PEMASARAN
Istilah
strategi pemasaran dapat dirumuskan sebagai suatu tindakan penyesuaian
untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu (baru dan
khas) yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut
dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar. Perencanaan
strategi pemasaran terdiri dari:
1. Pembagian wewenang kerja serta tanggung jawab masing-masing.
2. Lokasi kegiatan
3. Waktu
4. Pelaksanaan tindakan yang terperinci
Strategi marketing –MIX, merupakan suatu strategi yang menyangkut koordinasi antara:
1. Produk, yakni bagaimana karakteristik dan ciri-ciri suatu produk ditetapkan.
2. Promotion, yakni bagaimana koordinasi cara-cara promosi digunakan.
3. Price, yakni bagaimana kebijaksanan penetapan harga diputuskan.
4. Place, yakni bagaimana cara pendistribusian produk dilaksanakan.
Beberapa cara pendekatan strategi pemasaran
A. Pendekatan strategi pemasaran yang berhubungan dengan factor-faktor ekstern, pendekatan ini sangat bergantung pada penekanannya.
Penekanan pada factor konsumen
Penekanan pada struktur persaingan
Penekanan pada situasi pasar.
B. Pendekatan
strategi pemasaran yang berhubungan dengan tujuan perusahaan. Tujuan
perusahaan adalah memperoleh laba sebesar besarnya hal ini dapat
dilakukan dengan menekan biaya atau dengan memperbesar hasil penjualan
(omset).
Pendekatan dalam penekan biaya:
1. Mencoba untuk menerapkan teknik-teknik produksi baru yang akan menghemat biaya.
2. Menggabungkan beberapa segmen pasar.
Pendekatan
dengan memperbesar hasil penjualan dapat dillakukan dengan cara
memperbesar volume penjualan sedangkan harga tetap tidak diubah.
KINERJA PEMASARAN
Pemasaran
menurut William J. Stanton (1984) adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Sementara
itu, menurut Kotler (2002), konsep pemasaran memberikan ketegasan bahwa
kunci mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan
tersebut harus menjadi lebih efektif bila dibandingkan para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan
kepada pasar sasaran yang terpilih.
Pemasaran
harus bertitik tolak dari kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
memperkirakan sekaligus menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen
serta penyerahan barang dan jasa yang memuaskan secara efektif dan
efisien. Pada era global yang sangat kompetitif pemasaran diibaratkan
sebagai denyut jantung bagi kelangsungan perusahaan. Perusahaan tidak
hanya dituntut untuk memperlihatkan berapa banyaknya barang yang bisa
diproduksi dan kemudian memproduksinya. Agar bisa bertahan di dalam
pasar yang peka terhadap perubahan dalam persaingan yang sangat ketat,
sebuah perusahaan pertama-tama menentukan “apa yang bisa dijual, berapa
banyak yang bisa dijual, dan strategi apa yang harus didayagunakan untuk
memikat konsumen”.
Strategi
pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait. Kelima elemen
tersebut menurut Corey (dalam Tjiptono, 1997) sebagai berikut:
1. Penelitian pasar.
Penelitian
pasar adalah memiliki pasar yang akan dilayani. Keputusan ini
didasarkan atas faktor-faktor persepsi terhadap fungsi produk dan
pengelompokan teknologi yang dapat diprediksi dan dinominasi,
keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan
(fokus) yang lebih sempit. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial and error di
dalam menggapai peluang dan tantangan kemampuan kursus yang berasal
dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi.
Penelitian pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian
memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh
perusahaan.
2. Perencanaan produk.
Perencanaan
produk meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan diri produk
dan desain penawaran individual pada tiap-tiap diri, produk itu
sendiri, menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan
melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama
merek produk, ketersediaan produk, jaminan dan garansi, jasa reparasi
dan bantu teknis yang disediakan penjualan, serta hubungan personal yang
mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual.
3. Penetapan harga.
Penetapan harga adalah menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif produk kepada pelanggan.
4. Sistem distribusi.
Sistem
distribusi adalah saluran pedagang grosir dan eceran yang melalui
produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5. Komunikasi pemasaran (promosi).
Komunikasi pemasaran (promosi) meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
Sebaliknya,
menurut Kotler (1997) strategi pemasaran adalah “sejumlah tindakan yang
terintegrasi yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif
berkelanjutan”. Dalam konsep pemasaran, volume penjualan yang
menguntungkan memang menjadi tujuannya, tetapi laba yang didapat dari
volume penjualan itu harus diperoleh melalui kepuasan konsumen (Kotler,
2002).
Menurut
Peter Drucker (dalam Agustinus, 1995), mengusulkan lima kriteria untuk
penentuan standar pengukuran kinerja perusahaan, yaitu
1. Posisi pasar.
Penilaian
yang nyata terhadap keberhasilan perusahaan adalah mengukur posisi
pangsa pasarnya dibandingkan dengan para pesaing. Apakah pangsa pasar
telah meningkat atau cenderung menurun?
2. Kinerja inovasi (divisi riset dan pengembangan).
Bagaimana urutan pengeluaran riset dan pengembangan (sebagai persentase penjualan) dalam industri?
3. Produktivitas.
Kinerja ini berhubungan dengan “nilai tambah” out-put. Penjualan per karyawan merupakan salah satu ukuran produktivitas.
4. Likuiditas dan aliran kas (cash flow).
Kriteria aliran kas biasanya lebih baik daripada masalah keuntungan.
5. Keuntungan/kemampulabaan.
Kriteria ini akan mengukur:
a) Apakah marjin keuntungan meningkat atau menurun.
b) Menghitung dan mengukur hasil kinerja yang telah dicapai.
c) Membandingkan
antara standar dengan hasil yang dicapai dan jika melampaui batas
toleransi, harus dianalisa penyebab-penyebabnya.
d) Mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.
ORIENTASI PASAR
Untuk
memenangkan persaingan dalam merebut pasar, maka orientasi pasar
menjadi aktivitas yang harus dilakukan oleh pelaku usaha. Slater dan
Narver (1994) dalam studinya mengenai orientasi pasar mengungkapkan
bahwa tujuan perusahaan mengembangkan berbagai strategi pemasaran adalah
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Upaya meraih tingkat
kemampulabaan yang wajar, perusahaan akan memusatkan perhatian
manajemennya pada upaya mengenali pelanggannya. Sebab filosofi pemasaran
menunjukkan bahwa laba dapat diciptakan melalui kepuasan yang dirasakan
oleh para pelanggannya.
Studi
Slater dan Narver (1995) menyatakan bahwa orientasi pasar, biaya
relatif, dan pertumbuhan pasar merupakan komponen yang memberi
kontribusi pada peningkatan profitabiltas perusahaan. Munculnya
kompleksitas, dinamika, dan intensitas kompetisi lingkungan makro yang
meningkat, perusahaan akan terdorong untuk lebih memperkuat basis
strateginya dengan konsep-konsep customer focusedatau market oriented culture untuk tetap dapat mengakses pasarnya secara menguntungkan (Despande et al., 1993).
Adanya perubahan pola persaingan pasar dengan memberikan perhatian
terhadap apa yang telah dilakukan oleh pesaingnya, namun juga menaruh
perhatiannya terhadap kebutuhan dan keinginan konsumennya (Kotler dan
Armstrong, 2004). Mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk, desain produk, harga produk,
dan bentuk pelayanan merupakan cara yang tepat untuk dapat memahami
kebutuhan dan keinginan konsumennya yang terus mengalami
perubahan (Craven, 1994).
Perusahaan
yang berorientasi pada pasar akan membuat apa yang dapat dijual,
terutama yang memfokuskan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
dapat menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan. Kepuasan konsumen
menjadi perhatian dalam manajemen pemasaran. Oleh karena itu, penggunaan
konsep pemasaran memberikan dasar pemikiran yang logis dalam pencapaian
tujuan. Konsep pemasaran harus mencakup:
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai dasar tujuan bisnis.
2. Mengembangkan pendekatan organisasi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
3. Mencapai tujuan organisasi dengan memberikan kepuasan pada pelanggan.
Konsep Orientasi Pasar
Menurut Narver dan Slater (1990); Han et al. (1998); Noble et al. (2002); Zhou et al.
(2005) mengemukakan bahwa konsep dari orientasi pasar terdiri dari:
orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi.
Konsep-konsep ini menggambarkan suatu evolusi strategi pemasaran dengan
memfokuskan perhatiannya bukan hanya pada satu sisi orientasi saja
tetapi selalu menyeimbangkan antara orientasi pelanggan
dan orientasi pesaing. Dua konsep ini diperlukan untuk menciptakan
kepuasan pelanggan dan memperoleh kinerja perusahaan yang lebih baik
(Kotler dan Armstrong, 2004).
Evolusi strategi
pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang secara kuat
memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut Lamb et al. (2001) filosofi persaingan dapat dikembangkan melalui empat tahap evolusi orientasi:
1. Orientasi produksi
Suatu
filosofi yang berfokus pada kemampuan internal perusahaan yang melebihi
dari keinginan dan kebutuhan pasar. Orientasi produksi menjadi keliru
karena tidak mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan merupakan produk yang paling efisien serta cocok dengan
kebutuhan pasar, sementara itu konsumen menjadi target pasar yang akan
dilayaninya.
2. Orientasi penjualan
Didasarkan
pada suatu filosofi bahwa orang membeli barang atau jasa. Perusahaan
menggunakan teknik penjualan yang agresif dan penjualan yang tinggi akan
mendatangkan keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi
tidak tepat, karena tidak mempertimbangkan kualitas tenaga penjualnya,
sangat sulit meyakinkan orang untuk membeli produknya, seringkali produk
yang mereka tawarkan tidak sesuai dengan harapan dan keinginnan
konsumennya.
3. Orientasi pasar
Didasarkan
pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada
penjualan yang agresif, tetapi lebih pada keputusan konsumen untuk
membeli produk. Orientasi pasar lebih diarahkan untuk memahami pesaing,
fokus pada konsumen, koordinasi antarfungsi dalam rangka memberikan
nilai yang terbaik.
4. Orientasi sosial
Didasarkan
pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada, tidak hanya untuk
memuaskan kebutuhan yang diinginkan konsumen dan memenuhi tujuan
organisasi, tetapi juga untuk melindungi kepentingan yang terbaik atas
indivindu dan masyarakat dalam jangka panjang.
Lamb et al. (2001) juga mengemukakan bahwa orientasi pasar sebagai suatu konsep pemasaran meliputi tiga hal:
1.
Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen, sehingga organisasi dapat
membedakan produknya dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
2. Mengintegrasikan seluruh aktivitas organisasi termasuk di dalamnya produksi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
3.
Pencapaian tujuan jangka panjang organisasi dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen secara hukum, serta bertanggung jawab atas semua
kebijakan tentang konsumennya.
Jaworski
dan Kohli (1997) mengemukakan bahwa konsep orientasi pasar pada
dasarnya meliputi tiga elemen, yaitu intelejen pasar untuk menghasilkan
berbagai macam informasi pasar yang sesuai; diseminasi informasi
diarahkan kepada seluruh bagian dalam perusahaan untuk memperoleh
sinergi strategi; serta respon atas intelijen pasar yang datang dari
semua bagian dalam bentuk strategi pemasaran yang sesuai dengan
lingkungan pasar yang ada. Pemikiran ini tidak hanya untuk memahami
secara mendalam mengenai pelanggan, tetapi juga memahami secara mendalam
mengenai pesaingnya.
Ditinjau dari strategi pemasaran, konsep orientasi pasar tersebut
meliputi: kebutuhan konsumen, informasi aktivitas pesaing, koordinasi
antarfungsi. Konsep tersebut mencerminkan aktivitas pemasaran untuk
menciptakan nilai pelanggan (customer value) dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Informasi mengenai pesaing menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan,
mengingat munculnya alterantif-alternatif pilihan produk yang tersedia
di pasar merupakan hasil implementasi berbagai strategi yang dilakukan
oleh pesaing kita. Perusahaan harus meyakinkan bahwa strategi yang
sedang dikembangkan tidak boleh didahului oleh pesaing yang menghadirkan
cara-cara baru dan lebih baik dalam menyediakan kebutuhan dan keinginan
para konsumennya (Lukas dan Ferrel, 2000; McCarthty dan Parreault,1996;
dan Zhou et al, 2005).
Daftar Pustaka :
http://desapelajar.blogspot.co.id/2015/12/strategi-strategi-pemasaran-dan.html
Komentar
Posting Komentar