Kesimpulan Materi Perekonomian Indonesia kelompok 7-9
- Kesimpulan Materi Usaha Kecil dan Menengah Kelompok 7 Perekonomian Indonesia
USAHA KECIL DAN MENENGAH adalah Usaha
kecil yang termasuk Usaha Mikro (UMI) yang dimana entitas usaha mempunyai atau
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000 tidak termaksud tanah dan
bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak
Rp.1.000.000.000. Sedangkan usaha Menengah (UM)
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.200.000.000 sd Rp.10.000.000.000,
UKM memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara sebab dapat membawa
dampak positif bagi pembagunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun
dalam pengembangan UKM di masyarakat memiliki banyak
kendala baik dari factor internal maupun eksternal. Sudah seharusnya pemerintah
dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada UKM yakni mulai dari
permasalah akses pasar, modal dan teknologi. Secara keseluruhan, terdapat
beberapa hal yang harus dilakukan oleh
pemerintah dalam mengembangkan unit usaha UKM antara lain, kondisi pasar, promosi
usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan
kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan
cluster, jaringan bisnis dan kompetisi baik antar dalam negeri maupun
internasional.
- Kesimpulan Materi Perdagangan Internasional Kelompok 8 Perekonomian Indonesia
Perdagangan
Internasional adalah Perdagangan
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas
dasar kesepakatan bersama atau Perdagangan antara dua negara atau lebih yang saling
menguntungkan.
Dengan demikian setiap
negara tidak bisa untuk tidak melakukan perdagangan internasional karena perdagangan
internasional terjadi karena beberapa faktor yaitu :
a.
Sumber Daya Alam
b.
Selera
c.
Penghematan Biaya
d.
Tingkat Teknologi
Dan dengan terjadinya
Perdagangan Internasional menimbulkan manfaat bagi negara itu sendiri, yaitu :
a.
Memperoleh
Devisa
b.
Memperluas Lapangan Pekerja
c.
Menstabilkan Harga – Harga
d.
Meningkatkan Kualitas Konsumsi
e.
Mempercepat Alih Teknologi
- Kesimpulan Materi Neraca Pembayaran, Arus Modal Masuk dan Hutang Luar Negeri Kelompok 9 Perekonomian Indonesia
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas
transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup
pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah
asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca
transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item
finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan
dalam dua macam transaksi:
- Transaksi Debit
Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi
negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan
devisa.
- Transaksi Kredit
Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi
positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan
devisa negara
Tujuan Penyusunan Neraca
Pembayaran
- Mengetahui Peranan Sektor Eksternal Dalam Perekonomian Suatu Negara
- Mengetahui Aliran Sumber Daya Antar Negara.
- Mengetahui Struktur Ekonomi dan Perdagangan Suatu Negara
Komponen Neraca Pembayaran
A.
Transaksi
Berjalan (current account).
Merupakan bagian dari neraca
pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi
ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :
- Ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit.
- net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.
- net transfer (transfer unilateral), meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaksi berjalan merangkum aliran dana antara satu Negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak swasta).
Transaksi berjalan merupakan
ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Defisit transaksi berjalan
menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-dana yang
diterimanya. Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan
dan neraca barang dan jasa.
B.
Neraca
Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca
pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka
pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate)
suatu negara, Yang meliputi :
- Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
- Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset berharga dari pihak asing (luar negeri).
- Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau jangka pendek.
Untuk dapat membeli aset
luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto
menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing
ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa dan demand
terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran
investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi
langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas.
C.
Cadangan
Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur perubahan-perubahan
dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan suatu negara.
Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca
berjalan dan neraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai
selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang.
Fungsi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran sangat
penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran
internasional antara lain sebagai berikut.
- Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
- Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
- Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
- Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
- Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
Manfaat Neraca Pembayaran
1.
Mengetahui
struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
2.
Mengetahui mitra
usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
3.
Mengetahui posisi
keuangan internasional suatu negara.
Arus Modal Asing
Pengertian Penanaman Modal Asing dalam Undang-undang No. 1 Tahun
1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang
ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang
dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dan
yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa
pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
Utang Luar Negeri
Jumlah dan asal utang Indonesia
Utang luar negeri Indonesia lebih
didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang
luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat
US$ 129 miliar dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk
utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September
2006 menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006.
Negara-negara donor bagi
Indonesia adalah:
• Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar USS
9,106 miliar
• Bank
Dunia (World Bank) sebesar USD 8,103 miliar.
Pembayaran utang
Utang luar negeri pemerintah
memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar dalam satu dekade
terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat
anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan pajak.
Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak
yang dibayarkan rakyat sebesar Rp 219,4 triliun. Jumlah
utang negara Indonesia kepada sejumlah negara asing
(negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak
2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini 'tinggal' USD 125.258 juta
atau sekitar Rp1250 triliun lebih.
• Pada
tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan utang kepada IMF.
Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa pinjaman yang
seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010. Ada tiga alasan yang dikemukakan atas
pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak
kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan Bank
Indonesia (BI) membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah cadangan
devisa dan kemampuan kita (Indonesia) untuk menciptakan ketahanan.
Komentar
Posting Komentar